TVTOGEL — PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menargetkan bisa melayani hingga 400 juta penumpang hingga akhir tahun 2025. Langkah ini menjadi bagian dari upaya perusahaan untuk mewujudkan smart mobility di ibu kota, sejalan dengan visi pemerintah provinsi DKI Jakarta dalam menciptakan sistem transportasi publik yang modern, ramah lingkungan, dan terintegrasi.
Direktur Utama TransJakarta menyampaikan bahwa target ambisius ini akan dicapai melalui inovasi layanan digital, perluasan rute integrasi, dan penambahan armada listrik. “Kami ingin menjadikan TransJakarta bukan sekadar moda transportasi, tetapi solusi mobilitas pintar bagi masyarakat Jakarta,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Fokus pada Layanan dan Efisiensi
Untuk mencapai target tersebut, TransJakarta tengah memperkuat integrasi antar moda transportasi, termasuk dengan MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan angkutan mikrotrans JakLingko. Melalui sistem pembayaran digital dan aplikasi berbasis data, pelanggan dapat menikmati perjalanan yang lebih cepat, efisien, dan terpantau secara real time.
Pihak TransJakarta juga berkomitmen meningkatkan kenyamanan dan ketepatan waktu armada dengan memperluas penggunaan bus listrik, serta memperbaiki sistem manajemen lalu lintas di koridor utama.
Langkah Menuju Transportasi Ramah Lingkungan
TransJakarta menargetkan lebih dari 50% armada menggunakan tenaga listrik pada 2030. Langkah ini menjadi bagian dari strategi pengurangan emisi karbon di sektor transportasi dan mendukung target net zero emission Jakarta.
Selain efisiensi energi, TransJakarta juga memperkenalkan konsep “Smart Bus Stop” yang memungkinkan pengguna memantau waktu kedatangan bus secara akurat.
Menuju Mobilitas Cerdas di Jakarta
Konsep smart mobility yang diusung TransJakarta tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada pengalaman pengguna. Dengan memanfaatkan data besar (big data) dan kecerdasan buatan (AI), perusahaan dapat menganalisis pola perjalanan masyarakat untuk meningkatkan efektivitas rute dan mengurangi kemacetan.
“Transformasi ini bukan hanya soal digitalisasi, tapi bagaimana transportasi publik menjadi tulang punggung pergerakan warga Jakarta,” tambah Direktur Utama.