TVTOGEL — Aksi protes besar-besaran kembali mengguncang Tanzania pada Kamis (30/10/2025), memasuki hari kedua setelah pelaksanaan pemilihan umum presiden yang menuai kontroversi. Ribuan warga turun ke jalan untuk memprotes hasil pemilu yang dinilai tidak adil, sementara pemerintah menanggapi dengan langkah keras seperti pemblokiran internet, pemberlakuan jam malam, dan pengerahan militer.
Menurut laporan Associated Press, pemilu yang digelar sehari sebelumnya menimbulkan ketegangan karena partai berkuasa Chama Cha Mapinduzi (CCM)—yang telah mendominasi pemerintahan sejak kemerdekaan tahun 1961—dituding berupaya memperpanjang kekuasaan. Sejumlah tokoh oposisi dilarang maju, termasuk Luhaga Mpina, calon dari partai oposisi terbesar kedua. Akibatnya, Presiden Samia Suluhu Hassan, petahana dari CCM, hanya bersaing dengan 16 kandidat dari partai kecil yang minim kampanye.
Pemilu Ricuh dan Partisipasi Rendah
Tingkat partisipasi pemilih dilaporkan rendah di berbagai wilayah. Namun, ketegangan meningkat pada sore hari ketika protes pecah dan berujung pada kekerasan. Sejumlah bus, pompa bensin, dan kantor polisi dirusak massa. Menurut Amnesty International, sedikitnya dua orang dilaporkan tewas, terdiri dari satu warga sipil dan satu polisi.
Pemerintah Tanzania hingga kini belum merilis pernyataan resmi terkait jumlah korban luka maupun kerusakan fasilitas publik.
Pemerintah Berlakukan Jam Malam dan Kontrol Ketat
Menjelang malam, pemerintah memberlakukan jam malam di Dar es Salaam, pusat ekonomi sekaligus lokasi utama unjuk rasa. Meski begitu, massa tetap bertahan di jalan hingga larut malam.
Keesokan harinya, unjuk rasa kembali pecah di beberapa kota besar. Pemerintah kemudian memerintahkan pegawai negeri bekerja dari rumah untuk mengurangi mobilitas warga. Tentara juga mendirikan pos pemeriksaan jalan, memulangkan siapa pun yang tidak dapat menunjukkan identitas sebagai pekerja sektor esensial.
Beberapa kelompok pengunjuk rasa sempat mencoba menembus barikade menuju jalan utama menuju bandara internasional, tetapi gagal masuk ke area dalam.
Sementara itu, layanan feri dari daratan utama ke Zanzibar dihentikan, menyusul rencana Komisi Pemilihan Zanzibar yang akan mengumumkan hasil pemilu lokal pada hari yang sama.
Oposisi Ditekan, Situasi Politik Memanas
Ketegangan politik semakin meningkat setelah pemimpin oposisi Tundu Lissu ditangkap dengan tuduhan makar usai menyerukan reformasi pemilu nasional. Penangkapan ini memicu gelombang kecaman dari kelompok masyarakat sipil dan komunitas internasional yang menilai tindakan pemerintah sebagai bentuk pengekangan terhadap demokrasi.
Sementara warga menunggu hasil resmi pemilu presiden, parlemen, dan dewan wilayah, situasi di Tanzania masih jauh dari stabil. Akses komunikasi terbatas, kegiatan ekonomi tersendat, dan ketakutan akan bentrokan baru terus menghantui warga di berbagai kota besar.