Slot Dana 5000 — Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, secara resmi telah mengaktifkan kembali Planetarium Jakarta yang berlokasi di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. Pengaktifan ini menandai kebangkitan fasilitas edukasi bersejarah tersebut setelah lebih dari 13 tahun tidak beroperasi sejak 2012.
Kebangkitan Warisan Bang Ali Sadikin
Pramono menyatakan bahwa pengaktifan kembali planetarium merupakan upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menghidupkan kembali fasilitas publik yang sarat nilai edukasi, sebuah warisan yang digagas oleh Gubernur DKI Jakarta era 1960-an, Ali Sadikin. Ia mengungkapkan kebahagiaannya karena akhirnya dapat mengoperasikan kembali planetarium yang telah lama tertidur.
Kini, Planetarium Jakarta hadir dengan wajah dan konsep yang benar-benar baru, mengusung basis teknologi mutakhir. Pengalaman yang ditawarkan kepada pengunjung diklaim jauh berbeda dari masa lalu, termasuk integrasi teknologi Artificial Intelligence (AI) yang memungkinkan adanya interaksi langsung dengan pengunjung.
Gratis bagi Pelajar dan Pengalaman Interaktif
Untuk menarik minat generasi muda, Pemprov DKI Jakarta memberikan kebijakan spesial berupa kunjungan gratis bagi seluruh pelajar selama tiga bulan ke depan. Kebijakan ini berlaku untuk pelajar dari Jakarta maupun daerah lain, khususnya selama masa liburan. Sementara itu, orang tua atau pendamping yang bukan pelajar akan dikenakan tarif normal.
Menyambut fenomena gerhana bulan, planetarium juga telah menyiapkan teleskop khusus untuk publik. Meski demikian, detail jadwal operasional dan tarif resmi untuk masyarakat umum sepenuhnya diserahkan kepada pengelola, PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Lebih dari Sekedar Edukasi Biasa
Direktur Utama PT Jakpro, Iwan Takwin, menjelaskan bahwa revitalisasi Planetarium Jakarta merupakan bagian dari penugasan Pemprov DKI. Ia menegaskan bahwa planetarium kini tidak hanya menyajikan materi edukasi astronomi konvensional, tetapi menawarkan pengalaman visual dan interaktif yang mendalam.
“Bukan hanya edukasi, tetapi ada pengalaman (experience) di dalamnya. Ada AI yang bisa berinteraksi, dan kontennya tidak langsung melompat ke antariksa. Ada proses serta pengalaman lain yang bisa dilihat pengunjung dan pelajar untuk memahami semesta secara lebih luas,” jelas Iwan.
Pengunjung akan diajak dalam perjalanan pembelajaran yang beragam, mulai dari pengenalan dasar semesta hingga visualisasi yang nyata dan kaya. Pendekatan ini diharapkan dapat memperluas jangkauan edukasi planetarium, terutama bagi pelajar yang baru pertama kali mengunjungi kawasan Taman Ismail Marzuki.
Aktivasi Planetarium Jakarta ini bertepatan dengan peluncuran Pavilion Raden Saleh Artotel Curated, hasil kolaborasi Artotel dengan Jakpro. Kehadiran fasilitas pendukung ini diharapkan dapat membuat kawasan TIM kembali hidup dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat Jakarta maupun wisatawan dari luar daerah.